CERITAMU.COM - Bukan sebuah berita baru kalau Pongki Barata, vokalis Jikustik, pemain bass The Dance Company , dan pencipta lagu hits, adalah orang yang bertanggungjawab atas ide dibuatnya sebuah album kompilasi gitar sebagai salah satu media untuk mendokumentasikan gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang dicetuskan Rolling Stone Indonesia pada ulang tahunnya yang ke-6.
Pongki jugalah yang menghubungi gitaris-gitaris yang dari awal mendukung gerakan ini untuk terlibat dalam pembuatan album kompilasi gitar. Ia pun akhirnya berhasil mengumpulkan sekitar 40 gitaris yang bersedia untuk membantu pembuatan album berisi 18 lagu tersebut. Namun, tidak berhenti sampai di sana, Pongki jugalah yang bertanggungjawab atas lagu tema gerakan tersebut.
“Satu Gitar, Seribu Nada”, itulah judul lagu tema yang diciptakan Pongki. Dengan bantuan Baim, mantan vokalis Ada Band yang kini merupakan gitaris The Dance Company, sebagai produser dan co-arranger, Pongki telah menciptakan sebuah lagu megah dengan solo gitar dari sembilan gitaris ternama di bagian interlude. Gitaris-gitaris tersebut adalah Baron, Eross Chandra, Dewa Budjana, Baim, Cella Kotak, Piyu, Gugun, Abdee Negara, dan Ian Antono.
Mengenai pemilihan nama yang terlibat pada lagu tersebut, Pongki, ketika ditemui di Rolling Stone Headquarter, menjelaskan, “Saya berusaha memilih yang beragam dari segi genre dan usia. Yang pertama terpikir adalah saya mencari Baim. Lagu ‘Satu Gitar, Seribu Nada’ ini saya yang menulis lagunya, tapi Baim music producer-nya, saya hanya co-produce saja. Dari diskusi dengan Baim tersebut, terpilihlah Baron, Eross, Budjana, dan lain-lain karena genre dan usia.”
Pongki lalu menjabarkan satu persatu: untuk generasi muda ia mengajak Cella Kotak yang juga dianggap Pongki sebagai masa depan gitaris Indonesia, lalu untuk generasi di atasnya ia memilih Eross karena gaya bermain gitarnya yang khas, Baron dipilih karena imejnya yang sangat gitaris, Budjana mewakili aliran jazz, rock n’ roll diwakili oleh Abdee, sementara bluesdiwakili oleh dua orang sekaligus, Gugun dan Baim, dan ditutup oleh penampilan Ian Antono sebagai legenda hidup gitaris Indonesia.
Selain itu, “Satu Gitar, Seribu Nada” juga akan menampilkan vokal dari Baim, Gugu, dan Kin The Fly. Pongki mengaku bahwa tadinya dia lah yang akan mengisi vokal dari lagu tersebut, namun ia merasa bahwa hal tersebut tidaklah tepat.
“Tadinya saya yang akan mengisi vokal pada lagu itu, tapi kemudian saya merasa aneh. Tidak tepat kalau saya yang menyanyi. Ketika saya berbincang dengan Baim dan Budjana, muncullah ide agar yang menyanyi gitaris juga, agar konsep gitarnya semakin kuat. Akhirnya terpilihlah Baim, Gugun, dan Kin The Fly. Kami memilih mereka karena mereka bertiga memiliki imej kuat sebagai gitaris/vokalis. Sebagai gitaris mereka oke, sebagai vokalis juga oke,” ujar Pongki.
Lagu tersebut akan dicantumkan pada album 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang hasil penjualannya akan disumbangkan 100 persen ke akun gerakan sosial tersebut dengan diawasi oleh auditor independen. Album tersebut rencananya, paling cepat, akan dirilis pada pertengahan bulan puasa nanti dan dapat dipesan dengan dua cara, yaitu pemesanan secara online dan pembelian di toko musik seperti biasa. (MY/Istimewa)
Sumber www.rollingstone.co.id
No comments:
Post a Comment